Dengan adanya penambahan kasus baru yang terus-menerus setiap hari, total jumlah kasus Covid-19 di Sidoarjo secara kumulatif mencapai 11.781 kasus.
SIDOARJO, KOMPAS — Pandemi Covid-19 di Sidoarjo kian memburuk dengan indikasi penambahan jumlah kasus baru harian yang semakin tinggi. Di salah satu desa bahkan terdapat 23 warga yang tinggal dalam satu lingkungan rukun warga terpapar Covid-19. Hal itu didapatkan dari hasil pengetesan dengan metode reaksi berantai polimerase dan usap antigen.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Jatim, penambahan kasus baru di Sidoarjo pada Kamis (24/6/2021) mencapai 28 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan penambahan kasus baru pada hari sebelumnya sebanyak 25 orang. Penambahan kasus baru itu lebih tinggi dibandingkan Selasa (22/6/2021) yang sebanyak 24 orang dan sehari sebelumnya 20 orang.
Dengan adanya penambahan kasus baru yang terus menerus setiap hari, total jumlah kasus Covid-19 di Sidoarjo secara kumulatif mencapai 11.781 kasus. Dari jumlah tersebut, 11.051 kasus dinyatakan sembuh dan 638 kasus dinyatakan meninggal. Tingkat kematian mencapai 5,4 persen atau tergolong tinggi meski masih di bawah rata-rata Jatim 7,4 persen.
Sebuah lingkungan rukun warga (RW) di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, bahkan dikarantina sementara karena 23 warganya terpapar Covid-19. Paparan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode reaksi polimerase (PCR) dan usap antigen.
Rusmiadi (45), salah satu warga, mengatakan, karantina tingkat RW diberlakukan mulai Kamis (24/6/2021) berdasarkan hasil rapat Pemerintah Desa Sawotratap, Polsek Gedangan, Puskesmas Gedangan, Camat Gedangan, dan Koramil Gedangan. Dari 23 orang tersebut, satu orang dirawat di RS rujukan dan empat orang isolasi mandiri di hotel.
”Mayoritas atau 18 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Rencana mau dibawa ke rumah sakit, tapi kondisi rumah sakit juga penuh sehingga mereka diawasi oleh petugas dari Puskesmas Gedangan,” kata Rusmiadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, merebaknya kasus Covid-19 di Desa Sawotratap diduga bermula dari salah seorang warga yang melakukan perjalanan ke Bangkalan dalam rangka membuka tempat usaha baru. Sepulang dari bepergian tersebut, dia demam dan dinyatakan positif berdasarkan hasil uji usap antigen.
Kepala Dinas Kesehatan Syaf Satriawarman mengatakan, penambahan kasus konfirmasi positif baru di daerahnya belakangan ini terus meningkat. Peningkatan signifikan terjadi pascalibur Lebaran. Banyak sumber penularan bermunculan, seperti rombongan bepergian dan makan bersama.
”Kecenderungannya sekarang adalah terjadinya kluster keluarga. Hal ini berbahaya karena Covid-19 telah menembus jantung pertahanan,” ujar Syaf Satriawarman.
Dia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran Covid-19 melalui berbagai cara. Masyarakat harus proaktif mengikuti vaksinasi Covid-19 di pusat kesehatan masyarakat (PKM) terutama kelompok rentan, seperti warga lansia dan pralansia. Warga juga bisa mengakses program vaksinasi massal, seperti Gerebek Vaksinasi yang digelar Polresta Sidoarjo.
”Pemkab Sidoarjo juga terus meningkatkan capaian vaksinasi dengan melibatkan pihak swasta serta ibu-ibu PKK. Pihak swasta membantu memberikan stimulus, misalnya berupa bantuan bahan pokok agar warga tertarik mengikuti vaksinasi. Sementara ibu-ibu memobilisasi masyarakat,” ucap Syaf.
Kepala Polsek Waru Kompol Bunari menambahkan, untuk memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 tim vaksinator bahkan mendatangi rumah-rumah warga. Di Kelurahan Bungurasih, misalnya, ada 20 warga yang menjadi sasaran vaksinasi pada Jumat.
”Sebelumnya mereka dijadwalkan mengikuti program vaksin di puskesmas, tetapi tidak datang karena tidak ada yang mengantar dan alasan tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Agar target vaksinasi terpenuhi, petugas mendatangi rumah mereka,” ujar Bunari.
Selain vaksinasi, Satgas Covid-19 juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Pemkab Sidoarjo juga telah menerapkan jam malam pukul 22.00 untuk membatasi mobilitas warga. Mobilitas warga berpotensi mempercepat sebaran Covid-19.
”Masyarakat diimbau mematuhi aturan pembatasan kegiatan tersebut untuk mencegah sebaran penyakit semakin meluas. Selain itu, dalam setiap kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan ketat dan tidak takut divaksin,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Subandi.
sumber : kompas.id
Recent Comments