Hujan turun hampir setiap hari. Tak jarang petir menyambar diiringi suara gemuruh. Yang ada di luar rumah, hati-hati ya. Jangan lupa, ada risiko tersambar petir.
Pekerja di ruang terbuka banyak ragamnya. Ada petani di sawah, pencari ikan di sungai, penggembala, maupun pekerja konstruksi. Selain itu, lapangan, hutan, pegunungan, maupun di bawah pohon termasuk rawan terjadi sambaran petir. Terlebih di musim hujan seperti saat ini.
Ada beberapa cara sambaran petir sebagaimana dikutip dari National Weather Service. Di antaranya, secara langsung, ketika seseorang berada di area terbuka. Lalu, sengatan dari samping yakni ketika seseorang berdiri atau berteduh di dekat pohon yang tinggi. Petir menyambar pohon lantas mengenai korban. Cara ketiga, ground current. Aliran energi listrik dari petir yang menyambar pohon menyebar di permukaan tanah. Tak hanya manusia, hewan pun bisa mati pada kondisi begini. Cara lain, konduksi. Listrik, termasuk listrik dari petir, bisa mengalir sampai jauh pada kawat maupun permukaan logam.
Menurut dr Reyner Valiant Tumbelaka, Sp.OT, ada berbagai hal yang terjadi saat seseorang tersambar petir. Pertama, luka bakar. Luka yang timbul sama dengan luka bakar akibat arus listrik. Tentu, dengan voltage berkali-kali lipat dibandingkan listrik di rumah.
Korban mungkin mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran. Hal ini dampak dari suara keras di atas kemampuan telinga manusia dan pancaran cahaya petir ke organ penglihatan.
Ada pula korban yang mengalami gangguan saraf hingga sistem saraf pusat di otak. Dampaknya bisa berupa gangguan koordinasi hingga gangguan memori. Kalaupun selamat, korban sering mengalami disabilitas permanen, kecemasan berkepanjangan, serta depresi. Hal yang paling berbahaya dan mengancam nyawa adalah berhentinya kerja jantung. Bahkan, kondisi ini bisa mengakibatkan kematian.
Founder @dokterpendaki tersebut mengungkapkan, banyak mitos beredar berkaitan dengan korban tersambar petir ini. Salah satunya menyebutkan listrik tetap ada di tubuh korban sehingga penolong pun rawan tersengat listrik. Ini adalah anggapan yang salah. ’’Orang yang tersambar petir tidak mengaliri listrik, jadi tidak apa-apa untuk menolong korban,’’ tegas spesialis orthopaedi dan traumatologi tersebut.
Upayakan tidak menambah korban dengan bergerombol. Apalagi, petir bisa menyambar di tempat yang sama lebih dari sekali. Pindahkan terlebih dahulu korban ke tempat yang aman. Daerah yang relatif aman dari risiko tersambar petir adalah berada di dalam rumah sekaligus menghindar dari konduktor metal. Misalnya, kabel maupun pagar besi.
Bila terjadi henti jantung, lakukan resusitasi bantuan hidup dasar. Sementara itu, bisa diupayakan menghubungi tim medis atau kontak darurat. ’’Tentu, korban mesti terus didampingi hingga bantuan medis tiba,’’ saran alumnus FK Unair Surabaya tersebut.
Ketika guntur menggelegar, sebaiknya hentikan semua aktivitas di luar ruangan. Lebih aman berada di dalam ruangan. Meski begitu, usahakan tidak mandi, mencuci pakaian, maupun mencuci piring. Sebab, aliran listrik dari petir bisa mengalir melalui kabel dan pipa logam. Hentikan pekerjaan yang berkaitan dengan listrik secara langsung, seperti menonton televisi, menggunakan komputer, serta telepon kabel. Terutama saat badai disertai petir menyambar.
Sumber : http://news.ika-fk-unair.org/news-detail/ada-petir-masuk-rumah
Recent Comments